Permisi para sesepuh & kepala suku OANC...
ane mau berbagi dikit tentang cara belajar panjat tebing yang baik dan benar..
mohon maaf kalo ada yang salah, maklum ane msh newbie gan.!!
Mendengar
kata Rock Climbing (panjat tebing), kita seperti dikenalkan pada suatu
jenis olahraga baru. Benarkah kita belum mengenalnya? Barangkali kita
masih ingat masa kecil dulu, alangkah gembiranya kita bermain, memanjat
tembok, pohon-pohon, atau batu-batu besar, di mana kita tidak memikirkan
resiko jatuh dan terluka, yang ada adalah rasa gembira. Sebenarnya
kegiatan Rock Climbing tidak jauh dari itu, cuma kali ini kita sudah
memilih medan tertentu dengan memikirkan resikonya.
Pada dasarnya
Rock Climbing adalah bagian dari Mountaineering (kegiatan mendaki
gunung, suatu perjalanan petualangan ke tempat-tempat yang tinggi),
hanya di sini kita menghadapi medan yang khusus. Dengan membedakan
daerah atau medan yang dilalui, Mountaineering dapat dibagi menjadi :
Hill Walking, Rock Climbing dan Ice/Snow Climbing. Hill Walking
merupakan perjalanan biasa melewati serangkaian hutan dan perbukitan
dengan berbekal pengetahuan peta/kompas dan survival. Kekuatan kaki
menjadi faktor utama suksesnya suatu perjalanan. Untuk Rock Climbing,
medan yang dihadapi berupa perbukitan atau tebing di mana sudah
diperlukan bantuan tangan untuk menjaga keseimbangan tubuh atau untuk
menambah ketinggian. Ice/Snow Climbing hampir sama seperti halnya dengan
Rock Climbing, namun medan yang dihadapi adalah perbukitan atau tebing
es/salju .
Kadang-kadang akan timbul pertanyaan pada kita,
seperti ini : Kenapa sih naik gunung? George L. Mallory (pendaki
Inggris) menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan, Because it’s there..
Lalu pertanyaan lain, Apa yang kau dapatkan di sana ? Seorang pendaki
akbar, Reinhold Messner berkata : The mountains tell you, quite
ruthlessly, who you are, and what you are. Mountaineering is a game
where you can’t cheat ..., more than that, what’s important is your
determination cool nerves, and knowing how to make the right choice.
Olahraga
seperti ini adalah nikmat, dan barangkali sedikit egois. Segala
kenikmatan pada saat kita menyelesaikan sebuah medan sulit adalah milik
kita sendiri, tidak ada sorak sorai, apalagi kalungan medali.
Sebaliknya, adanya kecelakaan dalam suatu pendakian adalah karena
kelalaian kita sendiri, kurang hati-hati dan kurang memperhitungkan
kemampuan diri. Banyak pendaki yang melakukan turun tebing (rappeling /
abseiling) dengan melompat dan sangat cepat, ini sangat berbahaya. Untuk
kita, sebaiknya menganggap kegiatan panjat tebing sebagai hobi, seperti
hobi-hobi lainnya. Sebagai gambaran bisa kita simak perkataan Walter
Bonatti, seorang pendaki kawakan dari Italia, saat melakukakn pendakian
solo pada dinding yang mengerikan di Swiss. Ketika ia sedang menghadapi
kesulitan melewati overhang (dinding menggantung dengan kemiringan >
90 derajat), sebuah pesawat mengitarinya yang rupanya mencarinya.
Kehadiran pesawat menekan kesendiriannya : “ Siapa yang mengatakan bahwa
mereka melihatku ?, aku berfikir dan merasa bahwa pesawat tersebut
adalah bagian dariku, yang kini meninggalkan dan merobek hatiku. Aku
mulai sadar bahwa aku lebih suka jika terdapat kesunyian yang mutlak.
Semua yang terjadi dalam waktu singkat tadi seakan-akan merupakan usaha
akhir untuk menghubungkan diriku dengan kehidupan yang tidak mempunyai
arti lagi bagiku. Pesawat itu berputar-putar kemudian meninggalkan
diriku seperti mati.”
Akhirnya, marilah kita mencoba lebih
mengenal panjat tebing yang nikmat itu. Pada tulisan ini, pembicaraan
hanya terbatas pada pembahasan panjat tebing, dengan tidak mengecilkan
yang lain, Hill Walking dan Ice/Snow Climbing.
II. KLASIFIKASI PANJAT TEBING
Dalam panjat tebing terdapat 2 klasifikasi pembedaan, yaitu :
1.
Pembedaan yang pertama adalah antara Free Climbing dengan Artificial
Climbing.Free Climbing adalah suatu tipe pemanjatan di mana si pemanjat
menambah ketinggian dengan menggunakan kemampuan dirinya sendiri, tidak
dengan bantuan alat. Dalam Free Climbing, alat digunakan hanya sebatas
pengaman, bukan sebagai alat untuk menambah ketinggian. Bedanya dengan
Artificial Climbing, di mana alat selain digunakan sebagai pengaman,
juga berfungsi untuk menambah ketinggian.
2. Pembedaan yang kedua
adalah antara Sport Climbing dengan Adventure Climbing.Sport Climbing
adalah suatu pemanjatan yang lebih menekankan pada faktor olahraganya.
Dalam Sport Climbing, pemanjatan dipandang seperti halnya olahraga yang
lain, yaitu untuk menjaga kesehatan. Sedangkan pada Adventure Climbing,
yang ditekankan adalah lebih pada nilai petualangannya.
III. KELAS DAN GRADE DALAM PANJAT TEBING
Kelas
Seperti
dalam olahraga lainnya, seseorang atlit dapat diukur kemampuannya pada
suatu tingkat pertandingan. Pemain catur dengan elorating dibawah 2000
tidak akan dapat mengikuti turnamen tingkat Gand Master. Dalam panjat
tebing terdapat klasifikasi tebing berdasarkan tingkat kesulitannya,
dengan demikian kita dapat mengukur sampai di mana kemampuan kita. Kelas
yang dibuat oleh Sierra Club adalah :
Kelas 1:Cross Country Hiking
Perjalanan biasa tanpa membutuhkan bantuan tangan untuk mendaki / menambah ketinggian.
Kelas 2:Scrambling
Sedikit dengan bantuan tangan, tanpa tali.
Kelas 3:Easy Climbing
Secara
scrambling dengan bantuan , dasar teknik mendaki (climbing) sangat
membantu, untuk pendaki yang kurang pengalaman dapat menggunakan tali.
Kelas 4:Rope Climbing with belaying
Belay (pengaman) dipasang pada anchor (titik tambat) alamiah atau buatan,berfungsi sebagai pengaman.
Kelas 5
Kelas
ini dibagi menjadi 11 tingkatan (5.1 sampai 5.14), di mana semakin
tinggi angka di belakang angka 5, berarti semakin tinggi tingkat
kesulitan tebing. Pada kelas ini, runners dipakai sebagai pengaman.
Kelas A
Untuk
menambah ketinggian, seseorang pendaki harus menggunakan alat. Dibagi
menjadi lima tingkatan (A1 sampai A5). Contoh : Pada tebing kelas 5.4
tidak dapat dilewati tanpa bantuan alat A2, tingkat kesulitan tebing
menjadi 5.4 - A2.
Grade
Merupakan ukuran banyaknya teknik
pendakian yang diperlukan. Faktor rute yang sulit dan cuaca buruk dapat
menambah bobot grade menjadi lebih tinggi. Sebagai contoh, tebing kelas
5.7 yang rendah dan dekat dengan jalan raya, mungkin akan mempunyai
grade I (satu). Pembagian grade adalah sebagai berikut.
Sumber :http://palapa.nice-topics.com/t11-tips-panjat-tebing
bagus qih postingannya,,
BalasHapusVisit to mya blog
http://opiksupriatna.blogspot.com